"A Palavra é do Tempo, o Silêncio da Eternidade"

8 de junho de 2009

Unjuk Rasa Polisi-Lumrahkah?



Kita boleh bertanya apakah unjuk rasa para polisi itu hal yang lumrah? Apakah biasa polisi dan juga tentara berunjuk rasa? Kita tahu kalau lembaga kepolisian memebrikan izin dan mengawasi aksi-aksi unjuk rasa. Tetapi apakah kita pernah menyaksikan polisi di tanah air berunjuk rasa?

Unjuk rasa polisi dan tentara adalah hal lumrah dan biasa di negara-negara Barat. Hari ini, misalnya, lebih dari seribu orang polisi dari PSP kesatuan polisinya Portugal turun ke jalan di downtown Lisabon berunjuk rasa dan memprotes pemerintahannya sendiri. Mereka menuntut upah yang lebih layak sesuai tugas dan pekerjaan mereka serta reformasi usia pensiun lebih dini. Dalam aksi ini mereka melemparkan topi seragam mereka yang kemudian dikumpulkan dan diberikan kepada Perdana Menteri sebagai aksi konkret protes mereka.

Dari aksi ini kita boleh belajar bahwa lembaga kepolisian sebagaimana lembaga ketentaraan di negara-negara Barat merupakan isntansi-isntansi yang indepen. Mereka mempunyai tugas dan tanggung jawab mereka sebagaimana tugas dan tanggung jawab lembaga-lembaga lain. Mereka merupakan institusi kenegaraan tetapi bukan menjadi kaki-tangan atau antek-antek pemerintah yang berkuasa. Mereka tidak didikte begitu saja oleh penguasa. Mereka punya rasa dan harga diri, respek dan hormat atas misi kenegaraan mereka. Karena itu mereka begitu bebas dan leluasa memperjuangkan hak-hak mereka sesuai dengan pengabdian mereka kepada masyarakat dan kepada negara. Mereka merupakan warga negara yang juga punya hak menyampaikan protes mereka kepada pemerintah tanpa rasa segan dan takut. Aksi-aksi seperti ini dari lembaga seperti Polisi dan Tentara hanya bisa terjadi dalam sebuah kedewasaan berdemokrasi, dalam iklim keterbukaan dan independensi yang benar-benar maju.

Bagaimana dengan di tanah air? Apakah polisi-polisi dan tentara-tentara kita pernah mendemo dan berunjuk rasa melawan pemerintah? Rasa-rasanya sulit untuk mengingat bahwa itu pernah terjadi. Maklum saja hal itu tidak biasa dan tidak lumrah terjadi di tanah air. Lembaga-lembaga kepolisian dan ketentaraan kita "kelihatannya" begitu terikat dengan pemerintah tanpa independensi yang maksimal. Bahkan dengan begitu mudah menjadi kaki-tangan sang penguasa demi kepentingan kelompok, lembaga atau individu tertentu dan melupakan tugas dan kewajibannya untuk melayani masyarakat dan negara.

Kita masih perlu banyak belajar...