"A Palavra é do Tempo, o Silêncio da Eternidade"

23 de setembro de 2006

Selamat Jalan

Karangan bunga ini buatmu saudara-saudaraku
yang kubawa dalam genggaman nurani nan pedih
mengarak kalian pergi
ke tempat peristirahatan terakhir.
Selamat jalan saudara-saudaraku
Fabianus Tibo, Dominggus da Silva dan Marianus Riwu.
Hati kami memberontak
jiwa kami merinding,
kami terbakar amarah sendiri.
Peluru dari senapan sang penguasa
telah merenggut nyawamu tak bernilai
namun semangatmu tak mati tertembak.
Kami percaya teguh
tetesan darahmu adalah kekuatan perjuangan kami.
Perjuangan belum berakhir
karena ketidakadilan, kebengisan dan kekejian
masih terus melanda anak negeri ini.
Mati satu tumbuh seribu, itulah semboyan perjuangan kami.
Kalian tak mati sia-sia
kalian tak hilang begitu saja.
Namamu akan tetap dikenang
semangatmu akan tetap berkobar
di da anak-anak negeri ini
yang masih damba akan kedamaian, cinta kasih dan keadilan.
Perjuangan mereka yang setia membelamu sepertinya sia-sia
tapi tidak
karena masih ada hari esok
untuk perjuangan yang sama.
"Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tak tahu apa yang mereka perbuat..."
Selamat jalan saudara-saudaraku
beristirahatlah dalam damai
doa kami menyertaimu ke pembaringan dan peristirahatan abadi.
Doakan kami juga
yang masih terus berjuang demi tegaknya kebenaran dan keadilan di negeri ini.