Rasa
Ada yang protes, ada yang gelisah. Mengapa senja ini tak sehiruk biasanya. Ada rasa terusik oleh gaduhnya kesunyian. Ada yang tak biasa. Ada yang luar biasa. Memang, hidup dalam kegaduhan dan keributan sering mematikan rasa sunyi. Dan ketika sunyi itu datang, ia terasa bagai sembilu menyayat kalbu. Sunyi itu ternyata lebih gaduh. Sunyi itu ternyata membangkitkan gejolak.
Ada yang tak biasa, ada yang tak terbiasa hidup dalam sunyi karena telah terbiasa merasakan gempita. Karena itu ketika sunyi itu datang, ia lebih dingin dari es kutub utara, karena nubari ditelanjangi di depan diri sendiri, nurani dihadapkan pada wajah diri sendiri. Karena itu dalam kesunyian orang takut berhadapan dengan diri sendiri, lalu lari ke luar mencari eksistensinya dalam hiruk sebab di sana ia tak harus berhadapan dengan adanya sendiri.
Ternyata sunyi itu lebih gaduh buat yang tak terbiasa berhening...
0 Comments:
Enviar um comentário
<< Home