"A Palavra é do Tempo, o Silêncio da Eternidade"

30 de setembro de 2006

Aku mencari bayang-bayang diriku dalam bayang-bayang cemin malam. Ada di sana, di bawah sana, di keheningan malam suara sang musafir mencari nama. Ada yang lain di wajahnya. Aku terus berjalan di lorong-lorong tak bertuan. Ingin rasanya mencari yang lain dalam adaku. Apa dan ke mana harus kucari diriku? Ternyata aku keliru. Adaku ada di sini, di dalam sini. Adaku adalah diriku. Aku mencari sesuatu yang ternyata begitu dekat dengan adaku.
Itulah kekeliruan manusia zaman ini, mencari adanya di luar dirinya sendiri.