"A Palavra é do Tempo, o Silêncio da Eternidade"

23 de dezembro de 2007

NATAL DAN KERINDUAN AKAN PERDAMAIAN

Natal sudah di depan mata, Natal sudah di ambang pintu (atau lebih tepatnya Perayaan Natal, karena Natal seharusnya adalah perayaan kehidupan harian). Banyak persiapan yang sudah dan sedang dibuat banyak orang untuk menyambut perayaan bermakna ini. Banyak hiasan, kado dan ucapan selamat menjadi kepedulian utama banyak orang.
Namun kalau kad0 yang terindah yang dapat kita minta atau kita beri atau kita impikan dalam konteks Natal saat ini adalah perdamaian antara umat manusia. Perdamaian: Kerinduan terdalamku untuk sebuah Natal yang sempurna.
Betapa tidak, hari-hari kita terus mengukir kekelaman pada kanvas kehidupan dengan pertentangan, pertikaian, pergolakan bahkan perang. Bumi kita menangis darah oleh keserakahan dan keangkuhan anaknya sendiri. Saudara dan saudari, sesama makluk ciptaan Tuhan tidak lagi saling peduli, tidak lagi saling mengenal. Ada luka yang tergores, ada sakit yang mengekang...
Perdamaian, keharmonisan, kerukunan, toleransi dan sikap saling menghormati adalah nilai-nilai universal kemanusiaan yang patut mendapat perhatian dari setiap kita yang rindu akan kesejahteraan rohani dan jasmani.
Kiranya Natal tahun ini membawa embun pengharapan akan sebuah dunia yang harmonis supaya kita sehati sejiwa melantunkan madah kemuliaan kepada Sang pemilik kehidupan. Natal adalah peringatan akan sebuah kelahiran, sebuah kehidupan baru. Semoga kita lahir baru dalam semangat cinta kasih yang tulus.
Perdamaian: kerinduan Natalku yang terdalam! Ia berawal dari dan dalam diri kita masing-masing.

Peace 4 all and 4 ever! I wish u a wonderful peace in this seasons

A Paz: desejo de um Natal