"A Palavra é do Tempo, o Silêncio da Eternidade"

30 de setembro de 2007

Votos Perpétuos-Kaul Kekal




28 de setembro de 2007

MENSAGEM PARA O FIM DO RAMADÃO
(PESAN UNTUK AKHIR BULAN RAMADAN)

"Enquanto pessoas religiosas, cabe-nos a todos estar à frente como educadores da paz, dos direitos do homem, de uma liberdade respeitosa de cada um, mas também de uma vida social sempre mais forte, pois o homem deve cuidar dos seus irmãos e irmãs em humanidade, sem nenhuma discriminação. Ninguém pode ser excluído da comunidade nacional em razão da raça, da religião, nem de nenhuma outra característica pessoal. Todos juntos, membros de tradições religiosas diferentes, somos chamados a difundir um ensino que honre toda a criatura humana, uma mensagem de amor entre as pessoas e entre os povos. Cabe-nos em particular formar neste espírito as jovens gerações, que terão a seu cargo o mundo de amanhã. Antes de tudo, é dever das famílias, depois das pessoas com responsabilidades no mundo educativo, juntamente com as Autoridades civis e religiosas, propagar um ensino justo e dar a cada um uma educação apropriada nos diferentes domínios invocados, em particular uma educação civil, que convide cada jovem a respeitar aqueles que o rodeiam e a considerá-los como irmãos e irmãs, com os quais é chamado a viver quotidianamente não na indiferença mas numa atenção fraterna. É pois mais urgente que nunca ensinar às novas gerações os valores humanos, morais e cívicos fundamentais, necessários tanto na vida pessoal como na vida comum. Toda a a falta de urbanidade deve ser ocasião para lembrar aos jovens o que deles se espera na vida social. É o bem comum de cada sociedade e do mundo no seu conjunto que está em jogo."


(CONSELHO PONTIFÍCIO PARA O DIÁLOGO INTER-RELIGIOSO, Cristãos e Muçulmanos: chamados a promover uma cultura da paz, n. 3. MENSAGEM PARA O FIM DO RAMADÃO ‘Id al-Fitr 1428 H. / 2007 A.D.)
***

"Sebagai umat beragama yang beriman, adalah kewajiban kita semua untuk menjadi pembina-pembina perdamaian, hak-hak azasi manusia dan kebebasan yang menghargai setiap pribadi, tetapi juga untuk menjamin semakin kuatnya ikatan-ikatan sosial yang ada, karena setiap orang harus memperhatikan saudara dan saudarinya tanpa diskriminasi. Dalam masyarakat kenegaraan tidak seorangpun boleh dikucilkan oleh karena alasan kesukuan, keagamaan, atau karena kekarakteristikan lain manapun. Bersama-sama, sebagai warga dari pelbagai tradisi agama yang berbeda-beda, kita semua dipanggil untuk menyebar-luaskan suatu ajaran yang menghormati semua manusia sesama ciptaan, suatu warta cinta-kasih baik antar-pribadi maupun antar-bangsa. Secara khusus kita semua bertanggungjawab untuk menjamin, bahwa kaum muda kita yang akan memegang tanggungjawab atas dunia masa depan kita kelak, dibina dalam semangat yang sedemikian itu. Pertama-tama hal ini menjadi tanggungjawab keluarga-keluarga, kemudian juga mereka yang terlibat dalam dunia pendidikan, dan tentu saja juga para pemuka masyarakat, baik sipil maupun keagamaan. Mereka inilah yang berkewajiban untuk memperhatikan penyebar-luasan ajaran yang benar. Mereka inilah yang harus mengupayakan, agar setiap orang mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan lingkungannya yang khas, terutama pendidikan kemasyarakatan, yang mengundang setiap orang muda untuk menghargai mereka yang ada di sekitarnya dan untuk memandang mereka sebagai saudara dan saudarinya, sebab dengan merekalah ia dipanggil untuk hidup bersama setiap hari, bukan dengan sikap acuh-tak-acuh, melainkan justru dengan memberikan perhatian sebagai saudara. Dengan demikian, menjadi lebih mendesak dari masa sebelumnya mengajarkan kaum muda nilai-nilai fundamental kemanusiaan dan akhlak yang sangat penting bagi kehidupan pribadi dan komunitas. Oleh karena itu, juga segala bentuk ketidak-adaban yang terjadi harus dikaji untuk mengingatkan kaum muda akan apa yang menanti mereka dalam kehidupan sosial mereka kemudian hari. Yang dipertaruhkan di sini adalah kesejahteraan-bersama masyarakat, bahkan kesejahteraan-bersama seluruh dunia."
(Dewan kepausan untuk Dialog antar Umat Beragama: Umat Kristiani dan Umat Islam dipanggil untuk memajukan budaya damai, n. 3, Pesan untuk akhir bulan Ramadan, Idul Fitri 1428H./2007)

13 de setembro de 2007

RAMADHAN-RAMADÃO

Selamat menunaikan Ibadah Puasa bagi sama saudara dan saudari yang menjalankannya. Semoga sejahtera lahir dan batin.


Desejo a todos os irmãos muçulmanos um santo jejum neste mês de Ramadão.





Mari kawan
mari kita ke seberang
ada yang menanti kita
seperti bumi kepanasan menantikan hujan.

Mari kita ke seberang
menemui hari yang telah meninggi.


Dueñas (Palencia), Spanyol, Setembro de 2007


Keheningan membentang
dalam kediaman tak terbendung
menari-nari di atas awan
di tengah kekelaman hidup.

Dalam keheningan ini
kumenepi ke tempat yang dalam
mencari sunyi sendiri.

Jalan terus membentang
langkah masih terus berarak
menuju adaku sunyi.

Dueñas (Palencia), Spanyol, Setembro de 2007