"A Palavra é do Tempo, o Silêncio da Eternidade"

16 de maio de 2007

Awal Ziarah

Jalan terus membentang//
di hadapan mata sang peziarah.
Sang peziarah sadar//
kalau perjalanan ini baru saja berawal//
meski awal itu sudah dimulai//
karena baginya setiap hari baru adalah awal sebuah perjalanan.



Sahabat-sahabat peziarah//
marilah kita mengawali setiap hari baru//
sebagai awal peziarahan hidup//
meski kita sadar bahwa ziarah hidup kita//
sudah kita awali//
lama sebelumnya.

3 Comments:

Blogger Yohanes Manhitu said...

Este comentário foi removido pelo autor.

17/05/2007, 10:57:00

 
Blogger Yohanes Manhitu said...

Setiap hari baru adalah sehelai sutra indah bagi sulaman yang belum berujung, karena kita masih terus menyulam. Seiring dengan terbitnya mentari di ufuk timur dan kicauan burung-burung fajar, mari kita menengadah dan panjatkan syukur atas detik-detik baru yang patut kita lewatkan dengan senyum seorang peziarah yang tak kenal lelah. Jalan masih panjang dan masih banyak karang yang siap menerjang di tebing-tebing terjal. Salam,

John abít Jogja

17/05/2007, 11:08:00

 
Blogger Yohanes Manhitu said...

Setiap hari baru adalah sehelai sutra indah bagi sulaman yang belum berujung, karena kita masih terus menyulam. Seiring dengan terbitnya mentari di ufuk timur dan kicauan burung-burung fajar, mari kita menengadah dan panjatkan syukur atas detik-detik baru yang patut kita lewatkan dengan senyum seorang peziarah yang tak kenal lelah. Jalan masih panjang dan masih banyak karang yang siap menerjang di tebing-tebing terjal. Salam,

John abít Jogja

17/05/2007, 11:16:00

 

Enviar um comentário

<< Home