"A Palavra é do Tempo, o Silêncio da Eternidade"

7 de julho de 2009

Pemilu Pres-Wapres



Tinggal beberapa jam saja masyarakat Indonesia yang mempunya hak pilih, atau yang sekurang-kurangnya terdaftar sebagai pemilih, akan berbondong-bondong ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing, untuk memberikan suaranya dalam Pemilihan langsung Presiden dan Wakil Presiden untuk lima tahun mendatang. Masa tenang hampir berakhir. Pesta sebentar lagi dimulai.

Masa-masa kampanye telah berakhir dengan berbagai gejolak. Tentunya banyak hal menarik yang terjadi selama masa kampanye dari ketiga pasang capres dan cawapres: Megawati-Prabowo, SBY-Boediono dan JK-Wiranto. Pasti pula bahwa tersisa dari masa kampanye ini hal-hal yang tidak diiginkan bersama: saling tuding, politik uang terselubung, saling fitnah, kampanye SARA, berbagai macam dan bentuk janji politik dll.

Masyarakat tentu telah mempunyai figurnya masing-masing karena berbagai alasan. Tetapi tidak sedikit yang "kebingungan" mau memilih pasangan yang mana. Maklumlah dari ketiga pasangan ini tak satupun pasangan yang dapat "diandalkan". Mereka ini bagai disodorkan buah simalakama. Akhirnya pemilu ini menuntut mereka untuk memilih yang minus malum.

Dalam Pemilu legislatif banyak warga negara yang tidak terdaftar dalam daftar pilih. Karena itu mereka "dipaksa" dan "terpaksa" tidak memilih. Dalam Pemilu kali ini entahkah hal ini akan menjadi lebih baik? Belum pula terbayangkan berapa banyak yang akan golput.

Bagaimanapun juga masyarakat bangsa dihadapkan pada satu perhelatan dan pesta demokrasi. Semoga saja berjalan aman, lancar dan tertib. Dan kiranya Demokrasi dan Rakyatlah yang keluar sebagai pemenang, bukan orang atau kelompok atau golongan tertentu. Di hadapan mata ada sebuah pilihan sulit: ya atau tidak, yang ini atau yang itu...

Selamat Memilih...

Etiquetas: ,