"A Palavra é do Tempo, o Silêncio da Eternidade"

12 de agosto de 2006

KEMBALIKAN DAMAI DI BUMI INI

Kembalikan damai di negeri ini
kau yang datang tanpa diundang
membawa pergi hari kemarin
penuh canda dan tawa.
Mengapa air mata bumi ini terus menetes
sementara mata air bumi ini terus disumbat
bagi mereka yang kehausan
oleh mereka yang tak lagi dahaga.
Tanah bumi ini terus memerah
terpanggang panas kian menyala
tanpa setitik naungan teduh penyejuk lelah
yang telah pergi menghilang tanpa bekas.
Tanah bumi inipun masih terus memerah
dibasahi darah bersimbah anak negeri
yang tak lagi tahu dengan cara apa
luka menganga ini harus dibalut.
Ia terus menetes dan mengalir pergi
menggantikan mata air tanah ini
yang kini tinggal lubang membekas
meninggalkan anak negeri ini mengerang kehausan.

Kembalikanlah damai bumi ini
hai kau pendatang tak bernama.