"A Palavra é do Tempo, o Silêncio da Eternidade"

30 de setembro de 2009

Seminário de Tortosendo na Feira de S. Miguel

feliciano

A tradicional Feira de São Miguel de Tortosendo teve lugar nos dias 28 e 29 de Setembro de 2009. Este ano celebrou-se o seu centenário e estreou-se o novo espaço do Parque de São Miguel, situado no Bairro do Cabeço. Antes, a Feira decorria nas ruas do Bairro. O novo parque, inaugurado no início do Verão do ano corrente, veio dar um novo conforto à população, não só porque tem um amplo e moderno espaço de diversão, mas também porque é útil para as actividades culturais da freguesia.

feliciano


A Feira foi muito concorrida pelos feirantes e população de Tortosendo e das freguesias vizinhas. Viram-se multidões de gente, pois já é um evento com tradição. Mais ainda, este ano, a Junta de Freguesia disponibilizou barraquinhas às entidades e associações implantadas na sua área. O Seminário de Tortosendo, a quem foi dirigido também o convite, respondeu positivamente. Assim, juntamente com os nossos parceiros da missão, nomeadamente o AMIVD local, estivemos presentes nestes dois dias. Levámos ao público as nossas publicações (livros, agendas, calendários, jornais) e projectos missionários. No entanto, o objectivo principal era estar presente no meio e com o povo.

Fomos vizinhos da “Associação Sport Tortosendo e Benfica” e do “Agrupamento das Escolas de Tortosendo” e à nossa frente havia dois “stands” de farturas. Não faltou gente a passar pela barraquinha do Seminário para um cumprimento, para conversar, conviver ou simplesmente perguntar alguma coisa. Houve bastantes a perguntar pelo Pe. Lúcio Brandão, pois já se ouviram ecos da sua chegada a Portugal, vindo do Brasil. Aproveitámos estes momentos para dar a conhecer os nossos projectos e actividades que estão ou vão correr, nomeadamente os 60 anos da presença do Seminário. Levando os nossos jornais ou calendários, as pessoas continuam em contacto connosco. E, graças a Deus, no meio de tudo isto, ainda houve “entradas” para os nossos livros e agendas. Para o ano haverá mais.

29 de setembro de 2009

Indah Pada Waktunya...

Kata sang Pengkotbah Tuhan menjadikan segalanya indah pada waktunya. Ada waktu untuk menabur ada waktu untuk menuai, ada waktu untuk bercanda ada waktu untuk berbakti, ada waktu untuk tertawa ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk bersuka ada waktu untuk berduka, ada waktu untuk ini dan ada waktu untuk itu... Ya, segala sesuatu punya waktu dan saatnya.
Hidup bagaikan sebuah kapal yang mengaruhi samudra kehidupan. Dan dalam pelayaran ziarah hidup itu ada beningnya lautan luas dan cerahnya angkasa, angin sepoi dan ombak tenang, pemandangan nun jauh tiada batas... Namun adapun musim hujan, ombak deras, malam kelam dan dingin yang menggigit, pandangan yang terbentur kelabunya awan tebal. Demikianlah warna-warni hidup yang terus dan turut melukisi kanvas kehidupan. Dan keanekaragaman itulah seninya hidup. bagaikan sebuah lagu tercipta dari rangkaian not dan sebuah buku tertulis dari rangkaian kata, kita pun membangun hidup dalam aneka langkah kecil, sikap dan perbuatan yang sekilas tak berarti namun efektif merangkai seni hidup.
Ya, semua akhirnya indah pada waktunya... Dan Dia yang Adanya tak terlihat namun nyata terus mengukir di kedalaman hati kita, menjadikan indah segala sesuatu pada saatnya... Saat yang terkadang tidak kita duga dan tidak kita sangka. Syukur kepadaMu, AdaMu kekal, selamanya!

19 de setembro de 2009

Selamat IDUL FITRI



Selamat merayakan Idul Fitri buat saudara-saudari yang merayakannya

Bertebarlah damai dan persaudaraan

Di tengah keragaman nan mesra

Jabat erat rsa, asa dan karsa

Bersama membangun nurani iklas nan khilaf

Menuju sejahtera umat, rakyat dan bangsa.

Begitu indahnya kalau kebersamaan dan keragaman dimaknai

Sebagai kekayaan dan milik bersama.

Sekali lagi,

Selamat Idul Fitri saudara-saudariku!

16 de setembro de 2009

Senja


Senja ini meninggalkan keindahannya tersendiri
binar cahaya
angin senja
satu
feliciano, strasburg


Cahaya senja telah lama pergi


malam kini kembali meraja


namun malam terasa siang


di musim panas


di pusat-pusat kota dunia


seperti malam ini


indahnya permainan cahaya lampu ragam rupa


diiringi alunan musik klasik


hiasa agungnya Katedral Strasburg

11 de setembro de 2009

Abstrak

@feliciano


Ada ide di balik keabstrakan objek seni yang tidak semua orang mampu membahasakannya dalam kata. Ada kata dan makna di balik karya, yang ingin membahasakan kenyataan dalam karya. Tidak semua orang mampu mengerti sebuah karya abstrak, demikian pula tidak semua orang mampu mengilhaminya dalam nalar dan menuangkannya dalam forma aktual.