"A Palavra é do Tempo, o Silêncio da Eternidade"

20 de novembro de 2009

Hari Ini


Dari sekian pesan yang kuterima hari ini, yang satu ini perlu mendapat perhatian dan refleksi khusus: "Beningkan hari dengan CINTA, cerahkan jiwa dengan KASIH, lalui hari dengan SENYUM, tetapkan langkah dengan SYUKUR". Begitulah pesan singkat sarat makna, yang membuka lembaran baru hari ini. Maklumlah pesan ini kuterima dari tanah air, sementara di tempatku masih jam tidur yang pulas.
Cinta yang murni adalah kekautan hidup yang begitu dasyat. Darinya seluruh hasrat hidup menemukan artinya yang terdalam dan kepadanya segala arah perjalanan hidup mesti ditujukan. Kasih yang tulus mengutamakan di atas segala-galanya pencarian jiwa akan makna terdalam dari hidup itu. Apalah artinya hidup tanpa Cinta Kasih, dan apalah maknanya perjuangan hidup tanpa warna-warni kasih dan sayang. Dalam ketulusan hati dan kebeningan jiwa kita mencari kebahagiaan yang sejati. Darinya kita boleh tersenyum puas mengarungi samudra kehidupan, sebab kita tahu dan yakin ada yang menuntun dan menyertai kita, menunjukkan jalan dan menyelenggarakan kehidupan. Karena itu, tiada perbuatan paling berarti selain syukur dan pujian buat sang penyelenggara kehidupan, yang terus dan senantiasa mengukir pada kanvas-kanvas kehidupan, dengan corak dan ragam warna, menjadikan hidup itu unik setiap harinya.
Kuhidupi hidupku hari ini dengan satu keyakinan: masih ada hari esok karena kutelah melewati hari kemarin dan memaknai hari ini dengan Cinta, Kasih, Senyum dan Syukur.

19 de novembro de 2009

Coretan Malam



Hari kembali beranjak pergi. Hilang di balik awan musim gugur. Satu-satu daun kuning jatuh bertebaran, melepaskan diri dari lilitan inang pengasuhnya, kembali dipeluk hangat rangkulan bumi. Sunyi senyap. Tiada suara. Cuma benderangnya lampu malam menyoroti keremangan. Di sini masih ada atau telah ketiadaan hidup?

Tentunya masih ada. Waktu masih terus berputar. Angin masih terus berhembus. Hidup masih dapat dinikmati. Di belahan bumi lain, mentari baru saja mengintip, membangunkan embun pagi. Hidup kembali berputar di sana, meski di sini saatnya lelap dalam tidur. Karena begitulah hukumnya. Perputaran dan pergantian saling mengganti. Di sini malam, di sana siang. Namun satu yang pasti, msiteri ini sungguh tak terpahami...

Kularutkan malam dalam renung, mensyukuri karunia nian berarti. Tertantap pada pucuk-pucuk kehidupan baru, yang selalu dan selalu saja kembali lahir. Dalam adanya kita, ada Dia yang terus mengatur, mengarahkan dan menentukan arah perjalanan. Banyak yang telah singgah di sini, menorehkan coretan tangannya, meninggalkan pikirannya, buat dikenang selalu dalam peredaran zaman.

Dalam keremangan malam dan keheningan musim gugur, cahaya itu terus bersinar. Sebab ada Dia dan ada mereka, yang terus mengukir kisah di relung hati nan dalam. Bersatu dalam angan, berpacu dalam hidup...

6 de novembro de 2009

C1C4K - BV4Y4



Menarik sekali mengikuti pemberitaan mengenai perkembangan perpolitikan di tanah air akhir-akhir ini. Menarik karena Presiden dan wakilnya bersama kabinet baru sementara dalam hari-hari awal pengabdiannya. Dan justru di hari-hari awal inilah muncul polemik antara KPK dan Polri. Mencuat ke permukaan sistem hukum di tanah air yang sarat korupsi. Semua pasti saja tahu kalau korupsi itu sudah mendarah daging dan sedang dalam perjuangan bersama untuk "membedahnya" dari tubuh negeri ini. Namun dengan kasus yang sangat pelik ini, mata semua orang terbelalak dan apa yang dibicarakan secara samar-samar meledak begitu saja.

Negeri ini sedang dalam situasi yang "menegangkan". Aksi masyarakat pun muncul di mana-mana mendukung KPK. Polri pun "diteriaki". Para penegak hukumpun disumpah-serapahi.

Negeri ini juga menuai tradisi baru yang sangat berharga: MK berani memperdengarkan hasil rekaman pembicaraan orang-orang yang terlibat dalam gelapnya hukum tanha air; ada pejabat Polri yang mengundurkan diri secara suka rela; masyarakat luas mendukung perjuangan pemberantasan korupsi dan mempertanyakan secara tegas kinerja para pejabat dan penegak hukum; penggalangan kekautan dan jaringan melalui dunia maya dsb. Dan yang tak kalah menarinya "Cicak" dan "Buaya" muncul sebagai simbol dua kekuatan yang saling berhadap-hadapan.

Negeri ini sedang dalam perjalanan menuju "revolusi" baru? Gelombang reformasi baru akan muncul? Kekuatan "akar rumput" punya peran?

Entahlah... Aku hanya mengandai-andai dari negeri seberang.

Yang jelas negeri ini tak pernah lepas dari "bencana".

Bencana di atas bencana, takdir atau nasib???